×

Sleman ~ Suaraglobal.tv

Dalam rangka Merti Dusun Padukuhan Ngelosari Purwobinangun Pakem Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan Pagelaran Wayang. Pentad dilaksanakan di Balai Dusun Ngelosari dengan lakon Narayana Ratu pada hari Sabtu Legi, 26.6.2025 Jam 19.00 WIB sampai selesai. Pentas wayang sungguh membanggakan, dua dhalang remaja Dhimas Rafael Windrasto Sario Adhi dan Dhimas Pramudya Ahimsa Untoro unjuk keterampilan nyanggit.

Wayang merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang eksistensinya tidak ramai seperti pertunjukan band, dangdut masa kini. Andai para remaja diberi pilihan tontonan antara wayang atau pentas band, dangdut maka yang tampak dua pertiga atau bahkan hampir semua akan memilih melihat pentas band dan dangdut. Coba amati jumlah penonton di pertunjukan wayang dan pentas band, dangdut, maka yang mendapat animo tinggi pentas band atau dangdut.

Wayang kulit, seni tradisional Indonesia, menghadapi tantangan dalam menarik minat generasi muda. Meskipun kaya akan nilai-nilai luhur dan filosofi, wayang kulit sering dianggap rumit, membosankan, atau ketinggalan zaman. Pemerintah ada upaya untuk memperkenalkan wayang purwa kepada generasi muda melalui berbagai pendekatan, seperti penggunaan media modern, adaptasi cerita, dan pembelajaran yang lebih interaktif. Dua dhalang remaja Dhimas Rafael Windrasto Sario Adhi dan Dhimas Pramudya Ahimsa Untoro membuktikan peran nyata dalam mencintai wayang.

Merti dusun ini sebagai wujud rasa syukur dan doa untuk kesejahteraan warga Ngelosari. Mereka sengaja mengundang dalang remaja sebagai bentuk dukungan terhadap transmisi budaya Jawa khususnya wayang kulit gagrag Yogyakarta. Generasi muda harus diberi panggung untuk menunjukkan minat dan bakatnya terhadap budaya warisan nenek moyang. Rafael dan Pramudya bergantian tampil diselingi pelawak Whisky dan diiringi pengrawit Kretayasa Laras.

Baca juga  Pemain Mencari Peran Atau Peran Mencari Pemain ?

Dalam setiap pertunjukan wayang kulit terkandung pesan-pesan yang bersifat membangun moral atau bersifat edukatif. Wayang yang dalam pertumbuhannya mengalami perubahan tetap mengutamakan pesan-pesan bersifat edukatif yang membangun moral. Sehingga wayang kulit dikatakan kesenian adiluhung atau mulia.

Masyarakat tampak antusias menyaksikan pagelaran wayang kulit lakon Narayana Ratu dua dhalang remaja Dhimas Rafael Windrasto Sario Adhi dan Dhimas Pramudya Ahimsa Untoro ini. Acara dihadiri anggota DPRD DIY Komisi B, Kabid Sejarah Bahasa dan Sastra Disbud Sleman, Masyarakat dan generasi muda.

Esensi pertunjukan wayang berbeda dengan esensi pertunjukan musik band dan dangdut. Konsep pertunjukan wayang tidak hanya sekedar memberikan hiburan semata tetapi juga memberikan pesan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. (Nur Iswantara)

Duo Dhalang Remaja Nyanggit Narayana Ratu Merti Dusun Ngelosari