×

Yogyakarta ~ suaraglobal.tv

SciArt Exhibition 8.0 memamerkan belasan lukisan potret dan narasi visual karya Paul Hendro. Bertempat di ruang Sultan Agung, Museum Benteng Verderberg, Jalan Margo Mulyo No. 6 Ngupasan Gondomanan Yogyakarta. Selasa, 24 Juni 2025, pembukaan jam 14.00 – 16.00 WIB. Pengundang event ini Taufik Rahzen (Kurator), Paul Hendro (Pelukis) dan Abdul Kirno (Kerapatan Indonesia Tanah Air KITA).

Kurator Taufik Rahzen mengatakan bahwa mengkolaborasikan sejarah, seni, sains dan teknologi dalam even pameran lukisan karya Paul Hendro sebagai peristiwa kebudayaan di Indonesia. Untuk itu kerja kolaboratif bareng Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Saintek; Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Kementerian Kebudayaan mewujudkan pameran lukisan ini.

Sebelum acara pembukaan dimulai dengan talkshow sejumlah tokoh. Pembukaan diawali dengan doa, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sambutan. Yudi Darma selaku Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi dalam sambutannya mengatakan: Kami ingin memberikan penghormatan dan menghidupkan kembali tradisi pemikiran, pengetahuan, dan kontribusi ilmuwan terhadap kemajuan peradaban sebagai bagian dari narasi kepahlawanan.

Ezki Stafsus Mendiktisaintek bidang komunikasi menyampaikan bahwa: Mengkomunikasikan saintek melalui media berpotensi penting untuk menurunkan sains dengan bahasa publik yang lebih mudah dipahami Masyarakat.Beberapa negara memiliki tradisi penghormatan terhadap tokoh-tokoh penting termasuk para pahlawan sebagai bagian dari sejarah. Selama ini pahlawan lebih dimaknai pada tokoh yang berjuang dalam perang melawan penjajah dimasa perjuangan. Ada pahlawan yang berada di ruang sepi, yaitu para ilmuwan, pahlawan sains dan teknologi.

Baca juga  Mengkritisi Diri Sendiri Dalam Kekaryaan Kolaborasi Seni

Paul Hendro menyampaikan bahwa pameran SciArt 8.0 ini mencoba menyambungkan dunia ilmuwan dengan seniman lukis. Secara riil kan para ilmuwan tidak dikenal dan tersentuh oleh para pelukis. Yang dikenal oleh pelukis itu pahlawan perang pejuang kemerdekaan.

Upaya pameran lukisan potret sejarah dan saintek sebenarnya telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Pada tahun 2020, telah dimulai pameran “Wira Bangsa” di Pasar Seni Ancol, yang menampilkan pahlawan nasional pilihan negara dan mengajak publik untuk berpikir ulang tentang siapa sebenarnya para pendiri bangsa. Kemudian pada tahun 2022, seniman Paul Hendro menggagas hibah lukisan potret Presiden dan Wakil Presiden kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), menandai dimulainya gerakan potret kenegaraan kontemporer. Lalu, pada tahun 2024, telah digelar pameran “Abad Para Kalangwan”, yang menampilkan tokoh-tokoh sastrawan dan seniman besar seperti Empu Kanwa, Empu Tantular, dan Prapanca. Mereka adalah para pemikir yang melalui imajinasi dan keindahan telah meletakkan fondasi konseptual bagi kebudayaan dan identitas Indonesia.

Abdul Kirno mengatakan pada tahun 2025 ini, ajang memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (1945–2025) dan 35 tahun berdirinya Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Maka dilaksanakan pameran potret ilmuwan inspiratif yang tertuang dalam lukisan. Para ilmuwan yang terpilih adalah para pemikir, inovator, dan penemu yang telah memberikan kontribusi luar biasa pada ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi. Usai sambutan menuju ruang pameran menikmati sejumlah lukisan potret para ilmuwan baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Baca juga  Menguak Rahasia Tuah Tulah Daun Sirih

Lukisan potret menjadi medium baru yang memungkinkan masyarakat bertemu kembali dengan wajah-wajah tokoh masa lalu maupun masa kini. Ia membuka ruang kesadaran bahwa kita berbagi pengalaman dan nilai yang sama sebagai bangsa. Potret kerap digunakan untuk mengangkat figur pahlawan nasional, yang kini berjumlah lebih dari 200 orang. Khusus mengenai lukisan potret para ilmuwan.

Event SciArt Exhibition 8.0 dihadiri berbagai pengunjung, Nampak pelukis Yayat Surya, Dipo Andi, budayawan Achmad Charris Zubair, pakar perbukuan Buldanul Khuri; pelaku seni Bamabang Haryono, Mahmud Al Qodri, bahkan ilmuwan teater Dr. Salman Alfarisi dosen UPSI Malaysia dan banyak lainnya. Dari SciArt Exhibition 8.0 penyelenggara mengajak Masyarakat pengunjung, khususnya generasi muda mengenali para pahlawan yang lahir dari ruang-ruang studi, laboratorium, ruang kerja, dan ide-ide. Peristiwa ini menjadi perayaan capaian ilmu pengetahuan dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya peran ilmuwan berkarya nyata untuk masa depan bangsanya. (Nur Iswantara)

SciArt Exhibition 8.0: Pamer Lukisan Potret Ilmuwan Inspiratif