
. Yogyakarta ~ suaraglobal.tv
Kirab Budaya Ngarak Siwur dan Nguras Enceh ke-24 Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berlangsung pada hari kamis (26.6.2025).
Masyarakat berjubel sepanjang jalan Kapanewon Imogiri hingga Terminal Makan Raja-raja Mataram Islam Imogiri. Kirab Budaya Ngarak Siwur di Kapanewon Imogiri sebagai bagian dari rangkaian tradisi adat Nguras Enceh. Kirab ini melibatkan abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Surakarta, pasukan bregada rakyat delapan kelurahan se Kapanewon Imogiri.
Slamet Santosa S.IP., M.M., Panewu Kapanewon Imogiri di ruang transit kapanewon (26.6.2025) mengatakan bahwa tradisi Nguras Enceh ke 24 (Jum’at, 27.6.2025) merupakan agenda rutin setiap bulan Sura dalam kalender Jawa yang dilaksanakan oleh abdi dalem Kraton Yogyakarta dan Surakarta. Dilaksanakan bertepatan dengan hari Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon. Empat buah Enceh pusaka yang berada di gerbang Makam Sultan Agung dikuras.
Bapak Ir. Sudaryanto, MT., selaku Ketua Panitian mengatakan bahwa sehari sebelum pelaksanaan Nguras Enceh, diadakan Kirab Budaya Ngarak Siwur Kapanewon Imogiri. Perjalanan Kirab akan mampir di dua tempat yaitu ke Juru Kunci Pasareyan Agung Surakarta Hadiningrat, Imogiri dan ke Juru Kunci Makam Puralaya Ngayogyakarta Hadiringrat di Wukirsari. Kirab ini akan dilaksanakan pada Kamis Wage (26/6/2025), dimulai jam 13.00 WIB start di Halaman Kapanewon Imogiri finish di terminal makam Raja-raja Imogiri.
KIrab Budaya diawali dengan upacara tata cara budaya Kerajaan, semua aba-aba dengan basa Jawa. Selaku inspektur upacara Bapak Slamet mewakili Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Ketua Panitia, Bapak Ir. Sudaryanto, MT., melaporkan “Bapak/ibu yang saya hormati, pada hari ini Prosesi Kirab Siwur yang diselenggarakan oleh Forum Cinta Budaya Bangsa (FORCIBB) di Kapanewon Imogiri sudah yang ke 24 sejak tahun 2000. Kirab Siwur merupakan salah satu pengejawantahan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Tunggal, ya Allah SWT, atas nikmat yang diberikan kepada kita semua.”
Rangkaian acara kirab Siwur dimulai dari ziarah kepada Sinuhun Kanjeng Sultan Agung Hanyakra Kusuma di Pasareyan Para Nata Mataram di Pajimatan Imogiri (20.6.2025). Hal yang Istimewa pada kesempatan upacara ini, panitia menerima piandel berupa tombak songsong, dan teken dari Karaton Kasunanan Surakarta.
Mas Mujiyono, S.Sn., salah satu panitia FORCIBB, mengatakan bahwa pada Kirab Budaya Ngarak Siwur 2025 peserta dari delapan desa se Kapanewon Imogiri dinilai oleh Dewan Juri, Drs. Gatot Mujijono, M.M. (Ketua Dewan Kebudayaan Bantul), Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum. (Akademisi ISI Yogyakarta), Heri Maryanto (Dinak Kebudayaan Bantul). Adapun peserta mulai dari bergada desa: Wukirsari, Imogiri, Karang Tengah, Girirejo, Selopamioro, Kebonagung, Sriharjo dan Karangtalun.
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta sesuluk Panewu Widya Sastropranoto menegaskan siwur pusaka bukan sekadar alat, melainkan simbol kehidupan dan keharmonisan. Siwur melambangkan kehidupan. Kirab ini bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga kaca benggala nilai-nilai luhur yang tetap dijaga di Imogiri. Siwur yang mengalirkan air dari enceh dalam gentong sampai ke Masyarakat menunjukkan makna kehidupan penuh keharmonisan.
Prosesi kirab ngarak siwur dari halaman Kapanewon Imogiri yang diikuti andi dalem Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta, delapan Lurah se Kapanewon Imogiri naik andong dengan dikawal bregada membawa gunungan hasil bumi yang kemudian direbutkan Masyarakat di parkiran makam Raja-raja Imogiri itu bentuk rasa syukur dalam hidup yang selaras.
Kirab Budaya Ngarak Siwur, kan selalu jadi memori terwarisi anak-anak, generasi muda yang menyaksikannya. Bagi kaum dewasa, orang tua peristiwa ini menikmati nuansa budaya Jawa yang masih dijaga dengan asri. Kirab budaya ngarak siwur menjadi peristiwa budaya unik dan daya tarik wisata tersendiri. Hal itu terbukti masih antusiasme masyarakat memenuhi rute kirab, bahkan wisatawan Nusantara dan wisatawan manca negara pun ada. Sisi ekonomi berlangsung dengan alami, banyak para penjaja minuman-makanan, mainan anak-anak penuh kegembiraan menjemput rezeki dalam peristiwa Kirab Budaya Ngarak Siwur Imogiri 2025.
(Nur Iswantara)