
Penciptaan Teater Visual Meditasi Cahaya di Ruang Galeri Pasca Sarjana
Yogyakarta // suaraglobal.tv
AWATANTRA, karya teater visual meditasi cahaya karya Farik Eko Sulistyo merupakan Tugas Akhir Penciptaan Seni Pertunjukan Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta akan dipentaskan pada hari Sabtu, 14 Juni 2025, pukul 18.00 WIB di Ruang Galeri Pascasarjana ISI Yogyakarta, kampus Suryodiningratan.
Eko Farik S disela latihan Awatantra di Gedung Consert Hall Pascasarjana ISI Yogyakarta Selasa (10,6.2025) menyampaikan bahwa Awatantra ini bersumber pada penelitian meditasi cahaya. Meditasi cahaya adalah salah satu praktik spiritual Jawa. Penciptaan karya seni menjadi salah satu menifestasi pertunjukan dengan mengelaborasikan pengalaman empiris dan seni. Banyak peneliti yang meneliti tentang meditasi beserta dampaknya, namun sedikit yang mentransformasikan kedalam bentuk seni pertunjukan. Selain itu cahaya dan visual menjadi bagian utama dalam penciptaan seni teater visual.
Awatantra karya seni pertunjukan Tesis Penciptaan Seni Program Studi Seni Program Magister untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat magister seni. Lebih lanjut Farik Eko S, mengatakan meditasi cahaya merupakan salah satu warisan budaya yang bersifat spiritual yang berakar pada ajaran kasogatan (Hindhu-Buddha era Majapahit-an). Perkembangan meditasi cahaya yang di jaga oleh bapak Alexander Bambang Setiadji membuktikan telah menyelaraskan diri terhadap perkembangan jaman, dan rekan-rekan Kampung Literasi, dan komunitas Bangsal J di Kediri yang telah menjaga serta melestarikan tradisi di Kediri. Dari sinilah awal mula Awatantra diwujudkan.
Awatantra diawaki oleh Eka Lutfi Chenggo Wuuana (Production Manager), Farik Eko Sulistyo (Director, Lighting Designer), Lucky Wisnu (Asisten Director), Beni Susilo Wardoyo (Artistic Director), Bagus Mazasupa (Composer), Deva Listianto (Lighting Operator), M. Arinal (Lighting Enginer), Bayu Sanjaya (Visual Mapping), Dani Martin & Tegar Adhi (Photographer),Adit AHT &Rindang (Videographer), Anas Faizal (Stage Manager), Aditiya Hendra, Samuel Yuda (Crew),
Farik Eko, Lucky Wisnu, Iwan Kapit, Zanuar Rifky, Kukuh Prasetyawan, Aril, Wisnu Dermawa
Research Team), Abimanyu Jalu, Lutfan Rino Areza, Ilham Tri Wiastomo, Bunga Seouli, Mega Galuh (Starring & Agent) dan Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum. (Supervisor).
Proses transformasi fenomena meditasi cahaya kedalam bentuk pertunjukan teater visual Awatantra oleh Farik Eko S menggunakan metode practice-led research. Metode ini menekankan pada kreativitas praktisi seni kedalam penelitian dan praktik seni itu sendiri. Metode ini berfungsi sebagai kerangka kerja penelitian yang menghasilkan penciptaan karya seni dan teks.
Apa yang dilakukan Farik Eko S dengan Awatantra, menurut Supervisor, Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum., bahwa pendekatan postdramatik semakin membuka dunia teater untuk lebih mendalami pencarian estetika, dan menjadi ladang subur dalam pengekplorasian karya seni pertunjukan. Semoga Awatantra oleh Farik Eko S ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan wacana seni pertunjukan pada dimensi transendental dan spiritual. Hal ini dapat untuk menggali lebih lanjut bentuk- bentuk teater alternatif di luar struktur dramatik konvensional.
Akhirnya karya seni pertunjukan teater visual Awatantra menjadi sarana edukatif, baik dalam proses penciptaan seni maupun bagi praktisi meditasi. Farik Eko S telah menjalani fase penting dalam penelitian hingga mewujudkan karya seni pertunjukan Awatantra ini. Farik Eko S telah mampu mentransformasikan pengalaman meditasi cahaya kedalam teater visual yang berlandaskan postdramatik, berbentuk fragmentatif. Disana berpendar elemen cahaya, gerak, visual, dan lanskap menjadi medium utama yang menghadirkan kesadaran transendetal dan spiritual. ( Suara Global – Tito Pangesti Adji).