×

Yogyakarta – suaraglobal.tv

Perkembangan teknologi komunikasi digital begitu pesatnya dan berdampak luas merambah layar film dan panggung pertunjukan.

Berbagai upaya penyesuaian dengan laju perkembangan teknologi dan tuntutan jaman, para kreator dibidang film , teater dan seni pertunjukan pun tak henti – hentinya melakukan perubahan menuju penyempurnaan atas segala pencapaian sebelumnya.

Begitu banyak investasi equipment dan fasilitas produksi sebuah broadcasting maupun production house yang berbasic analog, harus ditinggalkan dan berganti dengan perangkat digital.

Sebagai konsekuensi logis perkembangan teknologi digital, tentu berdampak langsung pada sumber daya manusianya, siap nggak siap harus siap menghadapi berbagai perubahan itu. Para pengguna teknologi modern dituntut untuk menguasai teknologi dan kompeten pada bidang – bidang profesi yang dijalaninya.

Sebagaimana terjadi pada stasiun tv analog, yang saling berpacu merubah diri menjadi tv digital, panggung pertunjukan teater konvensional pun mengalami perubahan menuju teater intermedia.

Perubahan pola pemanggungan itu terlihat pada rancangan – rancangan scenografi yang diterapkan pada aspek tata artistik panggung, terutama sett dekorasi panggung pementasan teater.

Scenografi adalah seni menciptakan ruang panggung yang mendukung cerita dan suasana pertunjukan teater. Berikut beberapa kaidah scenografi dalam sebuah panggung pertunjukan teater:

Keselarasan dengan Cerita

Scenografi harus selaras dengan cerita dan tema pertunjukan. Desain panggung harus mencerminkan suasana, waktu, dan tempat cerita.

Fungsi dan Estetika

Baca juga  Keris Diakui UNESCO Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan

Scenografi harus memiliki fungsi praktis dan estetika. Desain panggung harus memudahkan aktor bergerak dan berinteraksi, serta menciptakan suasana yang menarik dan estetis.

Pencahayaan

Pencahayaan adalah elemen penting dalam scenografi. Desain pencahayaan harus menciptakan suasana yang tepat dan menonjolkan elemen-elemen penting dalam cerita.

Warna dan Tekstur

Warna dan tekstur dapat digunakan untuk menciptakan suasana dan karakter dalam cerita. Desain panggung harus mempertimbangkan warna dan tekstur yang tepat untuk menciptakan efek yang diinginkan.

Skala dan Proporsi

Skala dan proporsi elemen-elemen dalam scenografi harus tepat dan sesuai dengan cerita. Desain panggung harus mempertimbangkan ukuran dan proporsi elemen-elemen untuk menciptakan efek yang diinginkan.

Fleksibilitas

Scenografi harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan. Desain panggung harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan dan penyesuaian selama pertunjukan.

Keterlibatan Aktor

Scenografi harus mempertimbangkan keterlibatan aktor dalam cerita. Desain panggung harus memudahkan aktor bergerak dan berinteraksi dengan elemen-elemen dalam cerita.

Dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah di atas, scenografi dapat menciptakan ruang panggung yang mendukung cerita dan suasana pertunjukan teater, serta meningkatkan pengalaman penonton.

Teknik penampilan tayangan video pada bidang proyeksi di panggung dapat selaras dan memperkuat penampilan adegan dari pertunjukan dengan beberapa cara:

1. Sinkronisasi dengan Adegan

Pastikan tayangan video sinkron dengan adegan yang sedang dimainkan. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi cueing yang memungkinkan pengendali suara dan cahaya untuk memicu tayangan video pada saat yang tepat.

Baca juga  Penciptaan Teater Visual Meditasi Cahaya di Ruang Galeri Pasca Sarjana 

2. Pemilihan Proyektor yang Tepat

Pilih proyektor yang memiliki kecerahan dan resolusi yang sesuai dengan kebutuhan pementasan. Pastikan proyektor dapat menampilkan gambar yang jelas dan tajam dalam berbagai kondisi pencahayaan.

3. Desain Proyeksi yang Tepat

Desain proyeksi harus sesuai dengan tema dan gaya pementasan. Pastikan proyeksi dapat memperkuat suasana dan emosi yang ingin disampaikan dalam adegan.

4. Penggunaan Teknologi Mapping

Teknologi mapping dapat digunakan untuk memproyeksikan gambar pada bidang yang tidak rata, seperti dinding atau objek 3D. Ini dapat menambahkan dimensi baru pada pementasan dan meningkatkan kesan visual.

5. *Integrasi dengan Sistem Suara*

Pastikan tayangan video dapat diintegrasikan dengan sistem suara yang ada di panggung. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi audio-visual yang dapat memadukan suara dan gambar.

6. *Pengujian dan Latihan*

Lakukan pengujian dan latihan sebelum pementasan untuk memastikan bahwa tayangan video dapat berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan pementasan.

7. *Kreativitas dan Inovasi*

Jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba hal-hal baru dalam menggunakan teknologi proyeksi pada pementasan. Kreativitas dan inovasi dapat membantu meningkatkan kesan visual dan memperkuat penampilan adegan.

Dengan menggunakan teknik-teknik di atas, tayangan video pada bidang proyeksi di panggung dapat selaras dan memperkuat penampilan adegan dari pertunjukan, serta meningkatkan kesan visual dan emosi yang ingin disampaikan.

Baca juga  Salah Tampa Kehadiran Pertunjukan dan Kegamangan Sandiwara

Tito Pangesthi Adji

Peran Scenografi Dalam Pemanggungan Teater Intermedia