
Yogyakarta/ suaraglobal.tv
Sebuah acara Ritus Kebangsaan UMBUL KIDUNG PUJA MANTRA#2 yang di inisiasi oleh Srawung Paseduluran ANGGARA KASIH dan Satuan Team Anti Kriminal (STAK) Daerah Istimewa Yogyakarta, akan di selenggarakan di Candi Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman pada 26 Agustus 2025 mendatang.
~ “Acara ini dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke 80, sekaligus rangkaian acara HUT Anggara Kasih Ke 1, kami ajak masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya untuk melakukan doa bersama.
Ini Doa Anak Negeri, terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung untuk mendoakan keselamatan bangsa serta ketentraman, kedamaian, kesejahteraan dan keadilan di negeri ini,” kata Penanggung jawab acara, Gde Mahesa.
Dalam kesempatan yang sama, suaraglobal.tv mewawancari salah seorang pelopor Srawung Paseduluran Anggara Kasih, Eka Handi Wiranata, selaku Sie. Acara :
~ ” Kami sepakat memilih motto kegiatan Umbul Kidung Puja Mantra yang ke 2 ini, dengan Tajuk : ‘Garuda Amurwa I Bumi Nusantara’.
ini dimaksudkan untuk mendoakan keselamatan bangsa dan ketentraman, kedamaian, kesejahteraan serta keadilan di negeri ini.
Umbul Kidung Puja Mantra Ke 1, kami selenggarakan pada 17 Agustus 2024.
Dan tahun ini, kegiatan dengan tema yang sama akan digelar kembali di tempat yang sama, Candi Kedulan, dengan tajuk ;
‘Garuda Amurwa I Bumi’, lanjutnya.
Mengenai agenda kegiatan ini telah di beritakan di beberapa media online.
Umbul Kidung Puja Mantra #2, Anggara Kasih Gelar Ritual Budaya di Candi Kedulan 26 Agustus 2025
Namun saya ingin menggali lebih dalam tajuk yang merupakan sub judul dari acara utamanya.
(kebetulan saya termasuk salah satu pelaku didalamnya)
Tulisan ini merupakan rangkuman dari berbagai sumber sebagai referensi :
Frasa “Garuda Amurwa I Bumi”,
berasal dari bahasa Sansekerta :
Dalam mitologi Hindu dan Buddha, garuda adalah makhluk yang berbentuk seperti burung elang raksasa. Garuda sering digambarkan sebagai kendaraan Dewa Wisnu dan memiliki kekuatan serta kecepatan terbang yang luar biasa.
Frasa kata Amurwa, dalam bahasa Sansekerta dapat diartikan sebagai ‘memperkuat’ atau ‘melindungi’.
Frasa kata ‘bumi’ dalam
bahasa Sansekerta
berarti ‘tanah’
atau ‘dunia’.
Awalan “I”
digunakan
sebagai kata depan yang berarti ‘di’ atau
‘pada’.
“Garuda Amurwa I Bumi” dapat diartikan sebagai “Garuda yang memperkuat atau melindungi di bumi”.
Bisa juga diartikan “Garuda pelindung bumi”.
Frasa ini digunakan sebagai simbol kekuatan, perlindungan, dan keberanian.
Dalam konteks Indonesia, Garuda juga merupakan simbol nasional yang penting. Yaitu sebagai lambang negara dan identitas bangsa.
Garuda Pancasila adalah simbol yang menggambarkan kekuatan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dengan penambahan kata “Nusantara”, frasa “Garuda Amurwa I Bumi Nusantara” dapat diartikan sebagai “Garuda yang memperkuat/melindungi di bumi Nusantara”. Frasa ini diartikan sebagai simbol kekuatan, perlindungan, dan kesatuan bangsa Indonesia yang mencakup seluruh wilayah Nusantara.
Makna Simbolis :
Garuda, melambangkan kekuatan, keberanian, dan kesatuan bangsa Indonesia.
Amurwa, melambangkan perlindungan dan penguatan bagi bangsa dan negara.
I Bumi Nusantara, melambangkan wilayah Indonesia yang luas dan beragam, mencakup seluruh Nusantara.
Tajuk ini dipilih oleh para pelopor Srawung Paseduluran Anggara Kasih, sebagai sub judul dari kegiatan Ritus Kebangsaan
UMBUL KIDUNG PUJA MANTRA#2 Adapun maknanya merupakan semboyan atau motto; menggambarkan semangat untuk melindungi serta memperkuat bangsa dan negara, dengan membangun kesadaran akan rasa tanggung jawab sebagai warga negara, untuk (lebih) mencintai negerinya.
Frasa ini juga menggambarkan simbol identitas Srawung Paseduluran Anggara Kasih yang kuat dan bersatu. Guyub rukun dalam menjalin rasa persaudaraan. Saling menghargai, saling menyayangi agar bisa melakukan suatu kegiatan bersama yang memberikan kemanfaatan bagi nusa bangsa.
Memahami serta menghayati sebuah semboyan, bisa membangkitkan kesadaran akan tugas pokok kehadiran kita di tengah kehidupan berbangsa – bernegara.
Jika, toh, belum mampu menyumbangkan tenaga, pikiran dan perjuangan yang bisa merubah keadaan menjadi lebih baik, setidaknya harapan dan doa yang dipanjatkan bersama akan terdengar oleh alam semesta. Semoga kiranya Tuhan Semesta Alam berkenan mengabulkannya.
~”Salam Jaya Nusantara Raya, (Garuda) Pancasila Kupuja, Tuhan Yang Maha Esa Kupuji, Dirgahayu Indonesia_ku, Rahayu Bangsa_ku ” ~
Penulis Tito Pangesthi Adji