Surakarta ~ suaraglobal.tv

Dalam upaya meningkatkan kepedulian serta memperkuat layanan sosial dan pembinaan bagi warga binaan, Rutan Kelas I Surakarta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan Yayasan Peduli ODGJ Surakarta. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini dilaksanakan secara langsung oleh Kepala Rutan Surakarta bersama Ketua Yayasan Peduli ODGJ Surakarta, bertempat di Ruang Karutan Surakarta, Selasa (07/10).

Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mendukung program pembinaan yang berorientasi pada kesehatan mental warga binaan. Melalui PKS tersebut, kedua pihak berkomitmen untuk menghadirkan berbagai kegiatan positif yang tidak hanya berfokus pada rehabilitasi sosial, tetapi juga pemulihan dan penguatan mental bagi warga binaan, khususnya yang memiliki gangguan psikologis maupun rentan terhadap stres selama menjalani masa pidana.

Kepala Rutan Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa kesehatan mental merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembinaan. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Rutan Surakarta dapat menjadi lingkungan yang lebih humanis dan inklusif bagi seluruh warga binaan. “Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi wujud nyata perhatian terhadap kondisi psikologis warga binaan, agar mereka dapat menjalani masa pembinaan dengan lebih tenang dan siap kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Peduli ODGJ Surakarta, Septian Reza Nuranda menyambut baik sinergi ini sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap isu kesehatan jiwa di lingkungan pemasyarakatan. Ke depan, program yang akan dilaksanakan meliputi pendampingan psikologis, konseling kelompok, pelatihan keterampilan berbasis terapi mental, serta sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan jiwa.

Melalui kerja sama ini, Rutan Surakarta menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya membina dari segi perilaku dan keterampilan, tetapi juga memperhatikan aspek kemanusiaan yang mendasar — yaitu kesehatan mental. Harapannya, langkah ini dapat menjadi contoh sinergi positif antara lembaga pemasyarakatan dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang lebih sehat, peduli, dan berkeadilan.

Tim Redaksi