
Sumenep ~ suaraglobal.tv
21 Oktober 2025– Lembaga Swadaya Masyarakat Generasi Masyarakat Adil Sejahtera (LSM GMAS) Sumenep menyampaikan keprihatinan mendalam terkait dugaan praktik penilaian yang tidak adil dalam Festival Musik Tong Tong Semadura 2025 yang baru saja digelar. Fokus utama kritikan tertuju pada kategori dekorasi, di mana muncul indikasi kuat adanya oknum panitia yang melakukan manipulasi penilaian.
“Kami menerima banyak keluhan dari peserta yang merasa dicurangi dalam penilaian kategori dekorasi. Ada kesan kuat bahwa penilaian tidak dilakukan secara objektif dan transparan,” tegas Madlawi , koordinator LSM GMAS Sumenep, dalam pernyataan pers yang dirilis hari ini. “Dekorasi yang seharusnya masuk nominasi terbaik, berdasarkan kriteria yang ada, justru tidak terpilih. Sebaliknya, dekorasi yang kurang memenuhi standar malah mendapatkan penghargaan.”
GMAS Sumenep menyoroti beberapa poin krusial yang memicu kecurigaan mereka:
– Penilaian Subjektif dan Tidak Konsisten: Peserta mengeluhkan bahwa kriteria penilaian dekorasi terkesan subjektif dan tidak konsisten. Hal ini membuat peserta bingung dan tidak memiliki pedoman yang jelas dalam mempersiapkan dekorasi mereka.
– Indikasi Favoritisme: Beberapa peserta melaporkan adanya indikasi favoritisme dari juri terhadap peserta tertentu. Pemberian nilai terkesan tidak adil dan tidak proporsional.
– Dugaan Keterlibatan Oknum Panitia: GMAS Sumenep menerima informasi adanya oknum panitia yang secara aktif mempengaruhi penilaian juri. Bahkan, ada dugaan bahwa oknum panitia tersebut bermain dengan peserta tertentu untuk memenangkan kategori dekorasi.
Menanggapi isu ini, GMAS Sumenep mendesak pihak penyelenggara Festival Musik Tong Tong Semadura 2025 untuk segera membentuk tim investigasi independen yang bertugas menyelidiki dugaan kecurangan dalam penilaian kategori dekorasi. Mereka juga menuntut agar hasil investigasi dipublikasikan secara transparan kepada masyarakat.
“Festival Musik Tong Tong Semadura adalah aset budaya yang berharga bagi masyarakat Sumenep dan Madura pada umumnya. Jangan sampai citra festival ini tercoreng oleh praktik-praktik koruptif yang merugikan peserta dan merusak semangat kompetisi yang sehat,” ujar Madlawi.
GMAS Sumenep menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam mengawasi jalannya penyelenggaraan Festival Musik Tong Tong Semadura di masa mendatang agar praktik-praktik serupa tidak terulang kembali.
Hendra Sanjaya